Selasa, 25 Mei 2010

Orang inikah Yang Anda Agung-Agungkan : Muhammad ibn Abdul Wahhab dan Ibn Taimiyah

Muhammad bin Abdul Wahhab adalah saudara kandung syekh Sulaimin bin Abdul Wahhab. Beliau, syekh Sulaiman ini telah menyusun sebuah kitab yang berisi bantahan terhadap Muhammad ibn Abdul Wahhab yang berjudul: Fasbi al Khithab fi ar-Radd Ala Muhammad ibn Abdil Wahhab. Demikian juga syekh Ahmad Zaini Dahlan dalam kitab Fitnatu al Wahhabiyah, Syekh Abidin al Hanafi dalam Hasyiyah Raddu al mukhtar, Syekh Muhammad bin Sulaiman al Kurdi sebagaimana dikutip oleh pengarang kitab al Futuhat lslamiyah, Syekh Ibn Humaid an Najdi mufti madzhab Hambali di Makkah al Mukarramah dalam kitabnya as-Suhubul Waabilah 'Ala Dharaih al Hanabilah dan Syekh Ridwan al 'Adi Bibars as Syafi'i dalam kitabnya Raudhatul Muhtajin Li Ma'rijati Qawa'id ad din, Syekh Taufik Suqiyah ad Dimasqi dalam kitabnya Tabyiin al Haq wa as-Shawab bi ar-Radd 'ala A tba'i Muhammad ibn Abdul Wahhab dan Syekh Mushthafa as Syatthi dalam kitabnya an Nuqul as Syar’iyah fi ar Raddi 'ala al Wahhabiyah dan Syekh Abdul Qadir bin Muhammad bin Salim al Kailani dalam kitabnya an-Nafhah az-Zakiyah  fir Raddi 'Ala Syubahi al Wahhabiyah.

Ulama pada masa sekarang yang juga membantahnya adalah al Muhaddits Syekh Abdullah al Harari -semoga Allah merahmatinya dalam kitab al Maqalat as Sunniyah fi Kasyfi Dhalalat Ahmad Ibn Taimiyah dan selain mereka dari para ulama ahlussunnah.

Sedangkan Ibn Taimiyah maka kita cukup dengan apa yang dikatakan oleh Imam Taqiyuddin as Subki dalam kitab ar Rasail as Subkiyyah fir Raddi 'Ala Ibn Taimiyah dan muridnya Ibn Qayyim al Jauziyah: Dan dia (Ibn Taimiyyah) dipenjara dengan kesepakatan para ulama dan para penguasa, kemudian ia mengatakan: sesungguhnya dia menyalahi ijma' lebih dari 60 masalah dalam masalah ushul dan furu ', di antaranya adalah pengharamannya terhadap ziarah kubur nabi yang agung shallallahu 'alaihi wasallam, menisbatkan arah, batasan, tempat dan duduk kepada Allah ta'ala wal iyadhu billah dari kekufuran dan kesesatan. Apabila kita melihat sepintas pada perkataan -perkataan Wahhabiyah dan kesesatankesesatannya maka kita akan mendapatkan kesimpulan bahwa mereka telah membikin agama baru akan tetapi mereka menamakannya dengan nama Islam. Di antara pendapat mereka yang menyalahi ajaran Islam, antara lain:
a. Mengingkari kenabian Adam, Syits dan Idris.
b. Mengkafirkan Hawa.
c. Mengatakan alam azali.
d. Mengatakan neraka fana '.
e. Menyerupakan Allah dengan makhlukNya.
f. Mengarakan Allah jisim.
g. Menisbatkan anggora badan bagi Allah, mempunyai batasan-batasan, tempat-tempat dan arah-arah.
h. Menisbatkan duduk dan sifat-sifat makhluk kepada Allah.

Sedangkan pandangan mereka terhadap nabi Muhammad shallallahu 'alaihi wasallam mereka menganggap beliau sekarang layaknya bangkai yang tidak boleh diziarahi karena tidak dapat memberi manfaat dan madharat. Mereka juga mengharamkan pada umat Islam bergembira, hanya sekedar gembira atau merayakan maulid Nabi 'alaihiwasallam.Bahkan, mereka menganggap sembelihan yang disembelih oleh umat Islam dalam maulid nabi yang mulia adalah sembelihan orang-orang musyrik yang haram untuk dimakan.

Mereka mengharamkan membaca shalawat kepada nabi dengan suara keras setelah adzan dan berpendapat bahwa hal itu lebih berat dosanya dan pada orang yang menikahi ibunya. Hal tersebut seperti dikatakan oleh juru bicara mereka dalam masjid Jami' al Daqaq di Syam. Mereka juga mcngkafirkan orang yang bertawassul kepada Allah dengan sayyidina Muhammad atau lainnya dari para nabi dan para wali dan para orang shalih.
Mereka mcmandang umat Islam sebagai orang-orang kafir musyrik karena mereka (umat Islam) tidak menganut madzhab mereka, mereka menghalalkan darah dan harta umat Islam di luar paham mereka.

Sejarah menjadi saksi kiprah mereka di jazirah Arab dan di timur Yordania. Bahkan para sahabat Nabi juga tidak luput dari cacian Ibn Taimiyah, ia mengatakan antara lain:
a. Abu Bakar masuk Islam ketika sudah tua tidak mengetahui apa yang dia ucapkan.
b. Ali masuk Islam di waktu masih kanak-kanak dan Islamnya anak kecil tidak sah.
c. Ali berperang untuk kekuasaan bukan untuk agama dan dia keliru dalam 17 masalah yang
    bertentangan dengan nash al Qur'an.
d. Menyalahkan Umar dalam satu masalah.

Sedangkan pandangan picik mereka terhadap para pendiri madzhab empat terlihat dan kata-kata yang sering mereka ucapkan; mereka laki-laki dan kami juga laki-laki, Sedangkan kelancangannya terhadap imam Syafi'i, Malik
dan Ahmad, sudah sangat jelas dan pembid'ahan mereka
terhadap orang yang bertawasul kepada Allah dengan para nabi dan para wali dan orang yang shalih dan ziarah
ke makam mereka, padahal Wahhabiyah mengetahui bahwa dalil akan diperbolehkannya tawassul terdapat dalam nash hadits. Sedangkan orang yang mengikuti salah
satu madzhab empat atau bertaklid kepadanya, ini menurut Wahhabiyah adalah inti kesyirikan.(7)

Tarekat sufi yang merupakan ajaran para wali dan suluk orang-orang yang bertakwa, menurut Wahhabiyah sebagai biang perpecahan umat Islam.(8)    Golongan Asy'ariyah dan Maturidiyah yang dinisbatkan kepada imam Ahlussunnah wal Jama'ah imam Abul Hasan al Asy'ari dan Abu Manshur al Maturidi dipandang oleh golongan Wahhabiyah dengan pandangan penuh dengki, kebencian dan pengkafiran.(9)  Karenanya, tidak heran jika mereka melecehkan para ulama Asy'ariyah seperti al Hafidz al Asqalani, al Nawawi, al Hakim dan panglima Muslim Shalahuddin al Ayyubi, dan yang lainnya. Mereka juga menganggap perbuatan Abdullah Ibnu Umar yang be rtabarruk dengan peninggalan Nabi yang mulia adalah sebuah tindakan syirik. Mereka juga mengkafirkan Bilal bin al Harits al Muzani yang berziarah ke makam Nabi 'alaihissalam.

Atas dasar pengetahuan mereka yang cekak dalam masalah agama sehingga mereka mcnamakan setiap perkara baru setelah Rasulullah adalah bid'ah sesat bahkan meskipun termasuk scsuatu yang sesuai dengan syara', sehingga mereka melarang adzan yang kedua pada
hari jum'at, berdzikir dengan menggunakan tasbih, halaqah-halaqah dzikir dan menghadirkan para masyayikh
untuk membaca al-Qur'an. Kebodohan mereka dengan hadits Rasulullah telah menyebabkan mereka mengharamkan sesuatu yang dilakukan oleh Rasulullah
seperti wudhu menggunakan air lebih satu mud (seukuran
dua telapak tangan orang yang sedang), mandi dengan air
lebih satu sha' (seukuran 4 mud), talqin mayyit, membaca
al Qur' an terhadap mayyit, mengiringi jenazah dengan menggunakan mobil dan lainnya.(10)

Dalam memahami nash al Qur'an mereka mengharamkan mentakwilnya nash-nashnya dan mereka lebih memilih makna dzahirnya meskipun hal itu menyebabkan pertentangan makna dalam al Qur'an. Ini mereka lakukan untuk menguatkan keyakinan mereka bahwa Allah ada kesamaan dengan MakhlukNya dan inilah penyimpangan mereka dalam memaknai al Qur'an.(11)

Mereka memandang bahwa perempuan semuanya aurat bahkan suaranya juga Aurat dan jika perempuan keluar dari rumah maka ia telah melakukan salah satu macam zina . Sungguh mereka mcmahami agama ini dengan pemahaman yang ekstrim (berlebih-lebihan).

Saudara muslim , sesungguhnya orang yang menipu manusia atas nama agama tidak boleh ditolerir. Bagaikan
penyakit lepra yang menggerogoti tubuh jika menggerogoti bagian tubuh maka harus diamputasi karena apabila dibiarkan maka penyakit itu akan menyebar ke seluruh tubuh. Karenanya, atas dasar pembelaan terhadap agama Muhammad shallallahu 'alaihi wasallam kami suguhkan sebuah pembahasan yang menguak sedikit dari kesesatan Wahabiyah yang kami ambil dan kitab-kitab mereka, kutipan-kutipan mereka dan statemen-stateman mereka baik yang ditertulis ataupun tidak, bukan hanya sekedar klaim tanpa disertai bukti, akan tetapi kami sertakan bukti pada setiap poin dari kesesatan Wahhabiyah.

SILAHKAN AJUKAN GUGATAN ANDA YANG TIDAK SEPAHAM

Footnote:
(7) Tentang perkataan mcrek a bahwa tawassul syirik bisa dilihat dalam kitab yang berjudul "Kaifa Nafhamu al Tauhid" karya Muhammad Ahmad Basyamil (Jeddah), hal. 16, lihat juga kitab yang mereka anggap sebagai kitab
"Tauhid" karya Shalih ibn Fauzan (Riyadh), hal. 70. lihat juga Abu Bakr al Jazairi dalam kitabnya "'Aqidah al mukmin"hal. 144 . adapun larangan mereka terhadap ziarah kubur Nabi bisa dilihat dalam kitab yang berjudul "Fatawa Muhimmah" fatwa al 'Utsimin (Riyadh), hal. 149-150, juga fatwa Ibn Baz dalam kitabnya yang berjudul "al Tahqiq wa al ldhab Ii Katsirin  min Masail al
Hajj wa al 'Umrah" hal. 89. Adapun larangan mereka dalam bermadzhab bias dilihat dalam Muhammad Sulthan al Ma's humi al Makky, Hal al Muslim Mulzamun bit Tiba'i Madzhabin Mu'ayyanin ta'liq Salim aI Hilali h. 6 dia sebutkan bahwa orang yang bermadzhab harus disuruh bertaubat kalau tidak mau bertaubat maka dibu nuh, dan hal. 11 dia mengatakan: Apabila ditelusuri dengan seksama tentang permasalahan madzhab maka sesungguhnya madzhab tersebut berkembang dan menyebar karena bantuan musuh Islam.

(8) Menurut mereka tariqat shufi harus diperangi sebelum kira memerangi Yahudi dan Majusi, lihat kitab mereka "al Majmu’ al Mufid mim ‘Aqidah al Tauhid” karya Ali ibn Muhammad ibn Sinan (Riyadh: Maktab Dar al Fikr) hal. 102

(9) Lihat kitab mereka "Min Masyahiri al Mujaddidin fi al Islam: Ibn Taimiyah wa Muhammad ibn Abd al Wahhab " karangan Shalih ibn Fauzan, (Riyadh: al Riasah al 'Ammah lil Ifta'), hal. 32, lihat juga kitab mereka yang berjudul "Fath al Majid" karya Abd al Rahman Hasan ibn Muhammad ibn Abdullah, (Riyadh: Maktabah Dar al Salam), hal. 353

(10) Permasalahan-permasalahan di atas bisa dilihat dalam kitab mereka yang berjudul 'Taujihat Islamiyah" karya Muhammad Jamil Zainu yang diterbitkan oleh Kementrian Agama Saudi Arabia.

(11) Menta'wil ayat mutasyabihat dalam al Qur'an menurut mereka sama dengan mengingkari sifat Allah, karenanya mereka menuduh ahlussunnah yang menta 'wil dengan sebutan "al Mu'aththilah", lihat kitab mereka "al
Qawaid al Mutsla“ karya al 'Utsaimin (Riyadh), hal. 45